Blogroll

Rabu, 21 Juni 2017

Festival Cahaya di Gorontalo Yang Mirip Deepavali di India





Bulan suci Ramadhan akan segera berakhir. Hanya dalam hitungan hari, bulan suci kaum muslim ini akan meninggalkan kita semua. Di Gorontalo, ada sebuah tradisi di penghujung Ramadhan yang dijaga dan dilestarikan secara turun temurun.


Tumbilotohe namanya. Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo yang artinya "Pasang Lampu". Tradisi ini mirip dengan tradisi "Deepavali" yang kesohor di India. Jika di India festival Deepavali sering disebut Pesta Cahaya maka Tumbilotohe bisa dikatakan "Lautan Cahaya". Setiap sudut kampung kampung di Gorontalo bersolek dalam menyambut tradisi ini.

Tradisi Tumbilotohe sudah ada sejak abad ke-15. Ketika itu penerangan masih berupa Wango-Wango yaitu alat penerangan yang terbuat dari Seludang yang dihaluskan dan diruncingkan. Namun zaman sekarang keberadaan Wango Wango sudah digantikan oleh lampu botol yang bahan bakarnya adalah minyak tanah.

Malam Tumbilotohe sarat akan makna keagamaan. Perayaan di 3 hari terakhir bulan ramadhan diyakini masyarakat Gorontalo sebagai penerang dalam menjalankan ibadah puasa, terutama dalam mencari malam Lailatul Qadar yang diyakini keberadaanya di tiga malam terakhir bulan puasa.

Festival Tumbilotohe sering dilombakan antar kampung, bahkan antar kecamatan di seluruh Provinsi Gorontalo. Walaupun pemakaian lampu botol sudah mulai digantikan oleh lampu listrik, namun tidak mengurangi kemeriahan festival tumbilotohe itu sendiri.




Beberapa sudut kota Gorontalo yang wajib didatangi saat perayaan tumbilotohe yakni Jembatan Talumolo 1 dan 2, Lapangan Tapa, Lapangan Kabila hingga Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Biasanya kawasan tersebut sesak dipenuhi pengunjung yang sekedar mengabadikan indahnya kerlap kerlip lampu Tumbilotohe.

Gimana? Tumbilotohe ga kalah keren dengan Festival Deepavali di India sana kan?
Makanya ga usah jauh jauh ke India untuk menikmati pesta cahaya, cukup ke Gorontalo saja.

Ayo Ke Gorontalo, Luar biasa !!!

Sabtu, 17 Juni 2017

Ini Kue Paling Di Buru Saat Ramadhan di Gorontalo


Bulan Ramadhan selalu ditunggu oleh kaum muslim diseluruh dunia, tidak terkecuali masyarakat Gorontalo yang mayoritas beragama Islam. Di Gorontalo, pada bulan puasa bakal bermunculan pedagang kue musiman yang berjejeran disepanjang jalanan Gorontalo. Salah satu kue yang diperjual belikan adalah Kue Lopes atau Lupis. Ada yang belum pernah dengar namanya?

Kue Lopes memang banyak dijumpai saat bulan puasa. Kue ini bisa dikatakan sebagai ikon nya jajajan kue di Gorontalo selama bulan suci ramadhan. Bagaimana tidak, kue Lopes sangat sulit ditemui saat bulan bulan lain diluar bulan ramadhan. 

Kue yang terbuat dari tepung beras, santan, penyedap rasa dan kelapa yang belum terlalu tua ini sangat sedap dinikmati saat berbuka puasa. Apalagi saat dilumuri gula merah cair. Sensasinya sungguh lezat.

Zaman dulu bentuk kue Lopes hanya berbentuk bulat, namun dalam beberapa tahun belakangan mulai muncul  bentuk lain dari kue Lopes. Salah satunya berbentuk segitiga dan lazim disebut Kue Lopes Segitiga. Untuk warna kue nya sendiri terdiri dari warna hijau yang terbuat dari pondan, warna merah rasa strawberry  dan warna putih vanilla. Untuk cairan gula merah  ada yang rasa original dan durian.

Untuk harganya sangat terjangkau. Hanya dengan 5000 perak, kamu bisa membawa pulang 4 potong kue Lopes sebagai menu ta'jil untuk berbuka puasa bareng keluarga tercinta. tidak sulit menemukan kue ini saat bulan ramadhan. Hampir disepanjang jalanan Kota Gorontalo banyak penjaja kue tradisional ini.

Ayo berburu kue Lopes,guys !!!


Resep Kue Lopes

Bahan ~ bahanya
2 cangkir beras ketan
2 cangkir santan cair dari 1/2 butir kelapa
7 helai daun pandan di blender dengan air putih,jadikan untuk 1/2 cangkir
1 sdt air kapur sirih
1/2 biji kelapa parut muda,di kupas kulitnya
Garam secukupnya

Bahan B ( air gula )
1 cangkir air
1/2 cangkir serbuk gula merah
1/2 cangkir gula pasir
2 helai daun pandan ( di ikat )

Cara membuat
1" cuci beras ketan dan rendam selama 1 - 2 jam
2" masukan semua bahan ke dalam loyang kecuali kelapa parut,kukus selama 30 menit
3" rebus baham B sehingga mendidih dan saring lalu ketepikan
4" angkat beras ketan yng sudah di kukus tadi,bungkus menjadi segi tiga dengan daun pisang lalu kukus kembali selama 15 menit
5" angkat dan taburi dengan kelapa parut yng sudah di campur dengn sedikit garam
Lalu hidangkan dengan air gula merah

Sumber resep: http://taryatinurjamal.blogspot.co.id/2013/06/kue-lopes.html

Sabtu, 10 Juni 2017

Pulo Cinta, Maldives di timur Indonesia


Maldives-nya Indonesia, itulah julukan yang diberikan para pelancong pada Pulo Cinta. Tidak berlebihan memang, keindahan dan fasilitas yang ditawarkan Pulo Cinta bisa dikatakan mirip dengan surganya para selebriti dunia, MALADEWA. Mengusung konsep Eco Tourism, Pulo Cinta menawarkan sensasi liburan berbeda dengan kebanyakan destinasi wisata lainnya di Indonesia. Kelestarian sumber daya alam tetap dijaga dan dipertahankan tanpa mengorbankan privasi para wisatawan yang berkunjung ke Pulo Cinta

Pulau yang terletak di wilayah adminstrasi Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo ini bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 1.5 jam dari bandara Djalaludin di Gorontalo. Bagi kamu yang diluar Gorontalo bisa mengambil pesawat paling awal ke Gorontalo dan selanjutnya melanjutkan perjalanan via mobil sewaan yang banyak tersedia di bandara. Namun ada baiknya kamu berhati hati saat menggunakan mobil sewaan di bandara. Tipsnya, negolah di awal.

Pulo Cinta menawarkan keindahan alam yang begitu luar biasa. Kamu bisa menyaksikan matahari terbit (sunrise) hingga matahari terbenam (sunset) di pulau ini. Pasir putihnya yang begitu halus bisa membuat kamu jatuh cinta dan pengen guling guling manja diatasnya. Tidak hanya itu, di pulau ini kamu bisa bertemu dengan si nemo, ikan lucu nan menggemaskan di film Finding Nemo itu banyak berkeliaran di Pulo Cinta. Cobalah untuk menyapanya :D.

Bukan hanya pemandangan diatas airnya yang menggoda, namun view underwater dari Pulo Cinta juga menjadi incaran para divers yang ingin mencoba menaklukan alam bawah lautnya. Di sekitar Pulo Cinta banyak terdapat spot diving. Bahkan di salah satu spot kamu bisa melihat gerombolan ikan barracuda atau sering disebut Schooling Barracuda, yang membentuk pusaran. Sungguh suatu view yang tidak bakal kamu lewatkan.

Ayo ke Pulo Cinta, Maladewanya Indonesia


Senin, 05 Juni 2017

5 Spot wisata di Gorontalo yang bisa kamu kunjungi sambil pake bentor.

Gorontalo sangat identik dengan Bentor, yang merupakan transportasi khas Gorontalo. Yah, sekilas mirip becak lah, namun dipakein sepeda motor. Bentor sangat banyak di Gorontalo, saking banyaknya malah ada ujar ujaran bahwa populasi bentor lebih banyak dari populasi masyarakat Gorontalo itu sendiri. Wahahahaha.
Kita ga bakalan ngomongin sejarah bentor sih, lebih ke fungsinya sebagai alat transportasi. Sobat Atupato pada tau ga, kalo bentor bisa dijadikan teman untuk mengeksplore indahnya Kota Gorontalo. Kalian bisa menggunakan bentor untuk mengunjungi beberapa spot wisata di Kota Gorontalo. Yuk simak daftar lokasinya di bawah ini.
1. Lapangan Taruna remaja (alun alun)
Ini nih spot pertama yang bisa kamu kunjungi sembari naik bentor. Namanya Lapangan Taruna Remaja. Lapangan ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda loh. Tempat ini sering dijadikan sebagai tempat kongkow anak muda di Kota Gorontalo. Di lapangan inilah berdiri tegak patung pahlawan nasional dari Gorontalo, Bapak H. Nani Wartabone. Jaraknya kurang lebih 5 menit dari pusat kota. Semua abang bentor tahu lokasi ini. So, kamu ga perlu khawatir untuk kesasar.



2. Klenteng Tian Hou Kiong (Tulus Harapan Kita)
Ga jauh dari lapangan Taruna Remaja, berdiri sebuah klenteng dengan desain minimalis. Namanya klenteng Tian Hou Kiong atau dalam bahasa Indonesia disebut Klenteng Tulus Harapan Kita. Klenteng ini sudah ada lebih dari 100 tahun yang lalu. Klenteng ini dibangun oleh masyarakat etnis Tionghoa yang dulunya datang ke Gorontalo sebagai pedagang. Untuk menghormati leluhurnya maka mereka mendirikan klenteng sebagai tempat beribadah.



3. Kota Tua
Sepelemparan batu dari lokasi Klenteng Tian Hou Kiong berada terdapat kawasan yang banyak berjejer bangunan tua. Kawasan ini sejak dulu sampai sekarang menjadi pusat bisnis di Kota Gorontalo. Kawasan yang sering disebut sebagai kawasan Pasar Satya Pradja ini sangat identik dengan bangunan bangunan bercita rasa "Holland".

4. Mesjid Hunto
Gorontalo sering dijuluki sebagai Serambi Medinah karena masyarakatnya yang Islamis dan menjunjung tinggi falsafah agama Islam dalam kehidupan sehari harinya. Ga heran jika di Gorontalo banyak terdapat mesjid sebagai rumah ibadah agama Islam. Nah, di Gorontalo ada satu mesjid yang keberadaannya sudah ada sejak tahun 1495 M. Konon mesjid ini merupakan mahar pernikahan antara raja Amay yang kala itu menguasai jazirah Gorontalo dengan seorang putri dari kerajaan Palasa. Letak mesjid ini berada di kelurahan biawu, kec. Kota Selatan, Kota Gorontalo.

5. Pantai Indah Tangga 2000
Nah destinasi terakhir yang bisa kamu kunjungi sambil naik bentor adalah kawasan Pantai Indah Tangga 2000 yang berada di Kel. Pohe, Kec. Hulontalangi. Berjarak kurang lebih 15 menit dari pusat kota, kamu bisa menikmati sore yang indah nan romantis di Pantai Indah ini. Ga cukup hanya menikmati deburan air laut dan hembusan angin, kamu wajib menikmati jagung bakar ala Gorontalo disini. Jangan lupa untuk berselfie ria dengan backgroud jejak kaki LAHILOTE (legenda rakyat Gorontalo) yang terdapat di pantai Indah ini.



Itu dia spot wisata yang bisa kamu jelajahi dengan naik bentor, untuk estimasi sewa bentornya sekitar 20,000-50,000 untuk keliling Kota Gorontalo. Tapi ingat, kamu harus pintar nawar dan nawarnya di awal yaa guys.

Kamis, 01 Juni 2017

Pulau Saronde, Eksotisme Gorontalo




Mendengar namanya tentu sangat familiar dikalangan masyarakat Gorontalo. Bahkan sudah tersohor diseputaran para traveller Indonesia. Ya, Pulau Saronde. Pulau yang terletak di utara provinsi Gorontalo ini sudah kadung menjadi destinasi favorit wisatawan lokal, baik skala Gorontalo maupun nasional.

Pulau berpasir putih dengan luas kurang lebih 1km ini sangat mudah untuk dikunjungi. Hanya berjarak 1,5 jam dari pusat Kota Gorontalo, sobat Atupatotour bisa menyewa jasa mobil rental untuk bisa menuju Pulau Saronde, atau bisa menggunakan angkutan umum jurusan Kwandang dengan cukup merogoh kocek sebesar 25ribu perak. Atau kalo ga mau repot bisa klik link ini wisata pulau saronde

Sesampainya di pelabuhan Kwandang, sobat Atupatotour bisa langsung menyewa perahu nelayan tradisional atau lazim disebut perahu katinting yang banyak terdapat dipelabuhan Kwandang. Harga sewanya cukup bervariatif, mulai dari 350ribu hingga 500ribu rupiah tergantung kemampuan nego. 😁 Kami menyarankan untuk menyewa perahu milik ustadz Eki, berhubung kami sudah langganan dan ukuran perahunya lumayan lebih besar dan lebih cepat dibanding perahu lainnya.

Perjalanan ke Pulau Saronde bakal menghabiskan waktu 45 menit perjalanan laut. Membosankan? Tentu saja tidak sobat. Sepanjang perjalanan ke Pulau Saronde, sobat bakal disuguhi pemandangan alam yang luar biasa. Baru saja keluar dari pelabuhan Kwandang, sobat Atupatotour bakal menyaksikan deretan rompong sebagai alat tangkap ikan tradisional punyanya nelayan setempat. Pada malam hari,rompong rompong ini bakal bersinar terang ditengah lautan luas.

Tidak jauh dari lokasi rompong berada, sobat Atupatotour akan menjumpai perkampungan nelayan di Kecamatan Ponelo, Kabupaten Gorontalo Utara. Sebuah perkampungan yang saban tiap tahun menyelenggarakan Festival Saronde di
desanya. Sebagian besar penduduk Ponelo bermata pencaharian nelayan. Pulau Saronde sudah terlihat dari kejauhan saat sobat berada di Ponelo.

Hanya berjarak 10 menit dari Ponelo, disisi kanan terdapat pulau Mohinggito, yang merupakan pulau tetangga dari Pulau Saronde. Ukuran pulaunya lebih besar dibanding Pulau Saronde, namun sayang masih belum dikelola oleh pemerintah secara serius.



Di Pulau Saronde sendiri terdapat 7 cottage yang disewakan kepada pengunjung. Harga per cottage paling murah sebesar 500ribu rupiah untuk cottage di atas laut, dan 1,5juta rupiah untuk cottage family berukuran 2 lantai yang mampu menampung hingga 15 orang. Tiket masuknya sendiri tergolong murah, hanya sebesar 25ribu rupiah.

Bagi sobat Atupatotour yang tidak sempat membawa bekal saat melancong ke Pulau Saronde, tidak perlu khawatir karena di tengah tengah pulau terdapat restoran yang menyajikan menu seafood, yang rata rata ikannya masih segar. Harganya tidak sampai bikin kantong kamu jebol kok 😀






Selain restoran dan cottage, di Pulau Saronde juga terdapat fasilitas umum lainnya seperti WC dengan air bersih serta aula yang bisa difungsikan sebagai ruang meeting dengan kapasitas 50-75 orang. Dengan keindahan alamnya serta ditunjang fasilitas yang memadai, tidaklah mengherankan jika Pulau Saronde menjadi destinasi tujuan wisatawan saat berkunjung ke "Negeri Para Sastrawan", Gorontalo.


Gorontalo, Luar biasa!!!